Selasa, 14 April 2015



Sukses 40 Hari Ala Yusuf MansurSetiap orang pasti mempunyai permasalahan, baik masalah keuangan, jodoh, rumah-tangga, penyakit dan hajat-hajat yang lainnya. Semua permasalahan itu sangatlah kecil dihadapan Allah, dengan mudah Allah menyelesaikan permasalahan kita tersebut atau mungkin menghambat masalah yang bakal muncul (tolak bala).

Banyak orang yang telah memperaktekkan Riyadhah 40 hari ini, dan hasilnya luar biasa. Berikut Cara sukses dalam 40 hari ala Yusuf Mansur:

Riyadhah 40 Hari
 "Sesiapa yang berjalan menuju Allah, Allah akan berlari menuju dia. Siapa yang berlari menuju Allah, maka Allah akan melompat kepadanya".

Jaga Shalat Tahajjud 8 Rakaat + Witir 3 Rakaat.
Jaga Shalat Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. (Khusus soal shalat, terkandung di dalamnya menjaga berjamaah, di masjid, lengkap dg qabliyah dan ba'diyahnya. Juga Sunnah Tahiyyatul Masjid, sbg tanda kita dtg sebelom wktnya azan/pra-ontime).
Jaga Waaqi'ah sesudah shubuh atau sesudah ashar (boleh pilih).
Jaga Shalat dhuha 6 Rakaat. Yang kuat, 12 rakaat.
Baca zikir usai shalat, plus yaa fattaah yaa rozzaaq 11x, plus ayat kursi, plus qulhu 3x. Ini setiap usai shalat.
Khusus usai shalat shubuh dan ashar, ditambah 4 ayat terakhir surah al Hasyr.
Jaga setiap hari membaca 300x laa hawla walaa quwwata illaa billaah. Boleh 100x. Dan boleh dibagi-bagi di 5 waktu shalat.
Jaga setiap hari baca Istighfar 100x.
Jaga setiap hari baca subhaanallaahi wabihamdihi subhaanallaahil 'adzhiem 100x pagi dan 100x sore. (Boleh habis dhuha dan habis ashar/jelang maghrib).
Jaga setiap hari baca Yaasiin (bebas waktunya kapan saja, yg penting 1hr 1x).
Tutup malam dg shalat sunnah 2 rakaat; baca Qulyaa di rakaat pertama, Qulhu di rakaat kedua. Setelahnya baca salah satu dari as Sajdah, Tabaarok, atau ar Rohmaan.
Jaga ini selama 40 hari. Berjuang ya. Terutama shalat tepat waktu, di masjid, plus qabliyah ba'diyahnya. Barengi dengan Puasa Daud supaya enteng.
Semoga Allah menyegarkan badan kita semua, menyehatkan kita semua. Yah, dihitung-hitung daripada lembur ga keruan, kerja rodi ga keruan dlm mencari rizki, dan daripada berobat ke rumah sakit. Mending ngelakuin riyadhah dah. Ampuh banget-banget. Kepada Allah dan untuk Allah kita lurusin niat kita ya. Amin.[YM]


Minggu, 30 November 2014

PAUS NYATAKAN PERHITUNGAN KELAHIRAN YESUS KELIRU


Pemimpin umat Katolik Roma sedunia Paus Benediktus XVI menyampaikan pernyataan mengejutkan tentang kelahiran Yesus Kristus. Seperti dilansir laman Telegraph, Paus menyatakan bahwa perhitungan tentang kelahiran Yesus yang selama ini diyakini adalah keliru. Yesus lahir beberapa tahun lebih awal dari yang selama ini diyakini.

Menurut Paus, kalender Masehi yang digunakan untuk membuat perhitungan hari kelahiran Yesus itu tak tepat. Ia mengungkapkan bahwa kesalahan tersebut dilakukan oleh seorang biarawan bernama Dionysius Exiguus di abad ke-6. Demikian diungkapkan Paus melalui buku berjudul "Jesus of Nazareth: The Infancy Narratives", yang diluncurkan Rabu (21/11/2011).

"Penghitungan awal kalender kami, yang didasarkan pada kelahiran Yesus, dibuat oleh Dionysius Exiguus. Yang ternyata telah membuat kesalahan dalam penghitungannya, di mana mengalami perbedaan sekitar beberapa tahun," tulis Paus dalam bukunya, seperti dilansir The Telegraph, Kamis (22/11/2012).

"Tanggal kelahiran Yesus sebenarnya lebih cepat beberapa tahun," ujar Paus menambahkan.

Dionysius Exiguus atau 'Dennis the Small,' selama ini diberi gelar sebagai 'penemu' kalender modern dan konsep era Anno Domini atau yang dikenal sebagai AD. Tak hanya itu, ia juga dikenal telah menciptakan sistem baru untuk membagi jarak pada kalender saat itu. Yang masih berpatokan pada tahun saat dimulainya pendudukan Kekaisaran Roma, Diocletian.

Kekaisaran itulah yang menganiaya penganut Kristen, sehingga sistem penghitungannya diganti dengan sistem yang baru dengan didasarkan pada kelahiran Yesus. Kalender yang diciptakan Dionysius itulah yang kemudian diberlakukan secara luas di wilayah Eropa. Setelah diadopsi oleh seorang biarawan bernama Venerable Bede.

Meski demikian, bagaimana cara Dionysius menghitung kelahiran Yesus juga tidak jelas. Selain itu, isu soal salah penghitungan hari lahir Yesus sebenarnya bukanlah hal baru. Terutama di kalangan akademisi dunia. Karena sebelumnya banyak sejarawan yang meyakini, bahwa Yesus sebenarnya lahir antara 7 Masehi hingga 2 Masehi atau antara 6 Masehi sampai 4 Masehi.

Permasalahan itulah yang kembali diangkat oleh Paus melalui buku terbarunya. Kitab Injil sendiri tidak menyebutkan secara mendetil tanggal kelahiran Yesus. Dionysius diduga melakukan penghitungan berdasarkan usia Yesus memulai pelayanan, dan fakta ketika Yesus dibaptis saat masa Kekaisaran Tiberius.

"Tidak ada referensi tentang kapan Yesus lahir di dalam Alkitab, kita semua tahu Yesus lahir saat masa kepemimpinan Herodes, yang meninggal sebelum tahun 1 AD. Telah disimpulkan sejak lama bahwa Yesus lahir sebelum 1 AD, namun tak ada yang tahu pasti," ujar Profesor Penafsiran Kitab Suci pada Oriel College, Oxford University.

Dalam bukunya, Paus juga mengangkat soal kontroversi lainnya. Seperti soal lokasi kelahiran Yesus, yang selama ini diyakini di sebuah kandang ternak tradisional. Kemudian juga soal tempat kelahiran Yesus, yang diyakini lahir di Nazareth bukan di Bethlehem.


Senin, 20 Oktober 2014

RAHASIA WUDHU


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...Pernahkah terpikir mengapa kita mengambil wudhu sedemikian rupa? ... Pernahkah terpikir segala hikmah yang kita peroleh dalam menghayati Islam? .. Pernahkah terpikir mengapa Allah lahirkan kita sebagai umat Islam? ...
  
Berikut ini adalah hikmah yang dapat kita peroleh dari wudhu seperti yang diuraikan Imam Al-Ghazali dalam bukunya "Ihya Ulumuddin".

Mudah-mudahan Allah swt selalu mencucurkan rahmat-Nya. Banyak di antara kita yang tidak sadar akan hakikat bahwa setiap yang dituntut dalam Islam mempunyai hikmah tersendiri.

1. Ketika berkumur, berniatlah dengan, "Ya Allah ampunilah dosa mulut dan lidahku ini.

Penjelasan: Sehari-hari kita bercakap-cakap mengenai benda-benda yang tak berfaidah

2. Ketika membasuh muka, berniatlah dengan, "Ya Allah,putihkanlah mukaku di akhirat kelak, Janganlah Kau hitamkan mukaku ini".

Penjelasan: Muka para ahli surga putih berseri-seri.

3. Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah dengan, "Ya Allah, berikanlah hisab-hisabku di tangan kananku ini"

Penjelasan: Hisab-hisab ahli surga diberikan di tangan kanannya.

4. Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah dengan, "Ya Allah, janganlah Kauberikan hisab-hisabku di tangan kiriku ini".

Penjelasan: Hisab-hisab ahli neraka diberikan di tangan kirinya.

5. Ketika membasuh kepala, berniatlah dengan, "Ya Allah, lindungilah aku dari terik matahari di Padang Ma'syar dengan Arasy-Mu"

Penjelasan: Panas di Padang Masyar seperti matahari sejengkal di atas kepala.

6. Ketika membasuh telinga, berniatlah dengan, "Ya Allah,ampunilah dosa telingaku ini"

Penjelasan: Sehari-hari kita mendengar orang mengumpat, memfitnah, dan mendengar lagu-lagu berunsur maksiat.

7. Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah dengan, "Ya Allah, permudahlah aku melintasi titian Siratul Mustaqqim".

Penjelasan : Ahli surga melintasi titian dengan mudah sekali.

8. Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah dengan, "Ya Allah, bawalah aku pergi ke masjid-masjid, surau-surau, dan bukan tempat-tempat maksiat"

Penjelasan : Qadha' dan qadar kita berada di tangan Allah.

Pernahkah terpikir mengapa kita mengambil wudhu sedemikian rupa? ..

Pernahkah terpikir segala hikmah yang kita peroleh dalam menghayati Islam? ..

Pernahkah terpikir mengapa Allah lahirkan kita sebagai umat Islam? ...

Bersyukurlah dan bertaubat selalu ...

Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....
.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....


Senin, 08 September 2014

Surah Ar Rahman


1. (Rabb) Yang Maha Pemurah, (QS. 55:1)
2. Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. (QS. 55:2)
3. Dia menciptakan manusia, (QS. 55:3)
4. Mengajarnya pandai berbicara. (QS. 55:4)
5. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (QS. 55:5)
6. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. (QS. 55:6)
7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). (QS. 55:7)
8. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. (QS. 55:8)
9. Dan tegakkanlah timbangan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (QS. 55:9)
10. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya), (QS. 55:10)
11. di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. (QS. 55:11)
12. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. (QS. 55:12)
13. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:13)
14. Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (QS. 55:14)
15. Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. 55:15)
16. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:16)
17. Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya 1443. (QS. 55:17)
18. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:18)
19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, (QS. 55:19)
20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing 1444. (QS. 55:20)
21. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:21)
22. (Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (QS. 55:22)
23. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?(QS. 55:23)
24. Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. (QS. 55:24)
25. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:25)
26. Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (QS. 55:26)
27. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS. 55:27)
28. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:28)
29. Semua yang ada di langit di bumi selalu minta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan 1445. (QS. 55:29)
30. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:30)
31. Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. (QS. 55:31)
32. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:32)
33. Hai jama’ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (QS. 55:33)
34. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:34)
35. Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (daripadanya). (QS. 55:35)
36. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:36)
37. Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (QS. 55:37)
38. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:38)
39. Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. (QS. 55:39)
40. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:40)
41. Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya,lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka 1446. (QS. 55:41)
42. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:42)
43. Inilah neraka jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. (QS. 55:43)
44. Mereka berkeliling diantaranya dan diantara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (QS. 55:44)
45. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:45)
46. Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga 1447. (QS. 55:46)
47. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:47)
48. kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (QS. 55:48)
49. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:49)
50. Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. (QS. 55:50)
51. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:51)
52. Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. (QS. 55:52)
53. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:53)
54. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra (QS. 55:54)
55. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:55)
56. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin (QS. 55:56)
57. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:57)
58. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan (QS. 55:58)
59. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:59)
60. Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. 55:60)
61. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:61)
62. Dan selain dari surga itu ada dua surga lagi 1448. (QS. 55:62)
63. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:63)
64. kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. (QS. 55:64)
65. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:65)
66. Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. (QS. 55:66)
67. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:67)
68. Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. (QS. 55:68)
69. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:69)
70. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. 55:70)
71. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:71)
72. (Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. 55:72)
73. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:73)
74. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (QS. 55:74)
75. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:75)
76. Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani yang indah. (QS. 55:76)
77. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:77)
78. Maha Agung nama Rabbmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia. (QS. 55:78)

SPECTRUM SAAT WAKTU SHOLAT FARDHU TEPAT WAKTU


Rasulullah saw bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt adalah shalat pada waktunya, berbakti kepada kedua orang tua, kemudian jihad di jalan Allah Swt.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18897]


Mari kita melihat "Rahasia yang terungkap berdasarkan pada beberapa penelitian dan pengamatan para ahli di bidangnya.

WAKTU SUBUH

Pada waktu ini, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam fisiologi , tiroid memiliki pengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh 
manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur pulas pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rezeki dan komunikasi. Hal ini terjadi karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika ruh dan jasad masih tertidur. Pada saat Adzan Subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku' dan sujud.

WAKTU DHUHUR

Warna alam menguning dan berpengaruh terhadap perut dan sstem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga memiliki pengaruh terhadap hati. Di samping itu warna kuning ini juga mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Dhuhur berulang-ulang kali, akan menghadapi masalah dalam system pencernaannya serta berkurang keceriaanya.

SAAT ASHAR

Warna alam berubah menjadi oranye. Hal ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kondisi prostate, uretus, ovary, testis dan system reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga bisa mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang kerap tertinggal waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu, organ-organ reproduksi juga akan kehilangan energi positif dari warna alam tersebut.

MENJELANG MAGHRIB

Warna alam berubah menjadi merah. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka beresonansi atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih aman karena pada waktu ini, banyak interferns atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan dapat menimbulkan fatamorgana yang dapat merusak penglihatan kita.

WAKTU INSYA

Alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya' menyimpan rahasia ketentraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sisitem kontrol otak. Dengan tidur di waktu tersebut, kondisi jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi di bawah 4 Hz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu istirahat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan frekuensi kelenjar Pineal (otak kecil), kelenjar Pituitary (bawah otak), thalamus, dan hypothalamus. Maka kita sepatutnya bangun dari tidur, dan pada waktu-waktu ini kita mengerjakan shalat malam.

Semoga informasi ini menambah semangat kita untuk Shalat Tepat Waktunya secara berjamaah di tempat dimana Adzan dikumandangkan ... :)


Minggu, 29 Juni 2014

Surah 56, Surah al-Waqi’ah (Hari Kiamat) : 96 ayat.










Sabda Nabi Muhammad S.A.W.

"Barangsiapa membaca Surah al-Waqiah pada tiap-tiap malam, tiadalah akan menimpa kepadanya kefakiran atau kepapaan"

Bismillahi al-Rahman al-Rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani).
56-1:  Apabila berlaku peristiwa yang besar.
56-2:  Berlakunya itu tidak dapat didustakan.
56-3:  Merendahkan dan meninggikan.
56-4:  Apabila bumi digoncangkan dengan sebenar goncangan.
56-5:  Dan dihancurkan gunung-gunung sehancur-hancurnya.
56-6:  Maka jadilah ia debu yang berterbangan.
56-7:  Dan kamu menjadi tiga golongan.
56-8:  Golongan kanan, siapakah golongan kanan itu?
56-9:  Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
56-10:  Dan orang yang paling dahulu, yang paling dahulu.
56-11:  Mereka itulah “muqarrabun” (orang yang didekatkan).
56-12:  Di dalam Syurga Na’im (kenikmatan). 
56-13:  Segolongan besar daripada orang yang terdahulu.
56-14:  Dan segolongan kecil daripada orang yang kemudian.
56-15:  Di atas bangku bertatahkan emas dan permata.
56-16:  Mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan.
56-17:  Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap.
56-18:  Dengan cawan-cawan, dan cerek-cerek, dan piala-piala daripada air yang mengalir.
56-19:  Mereka tidak pening kerananya dan tidak pula mabuk.
56-20:  Dan buah-buahan daripada apa yang mereka pilih.
56-21:  Dan daging burung daripada apa yang mereka inginkan.
56-22:  Dan bidadari bermata jelita.
56-23:  Laksana mutiara yang tersimpan baik.
56-24:  Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
56-25:  Mereka tidak mendengar di dalamnya yang sia-sia, dan tidak yang menimbulkan dosa.
56-26:  Kecuali ucapan salam, salam.
56-27:  Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu?
56-28:  Di antara pohon bidara yang tidak berduri.
56-29:  Dan pohon pisang yang bersusun-susun.
56-30:  Dan naungan yang terbentang luas.
56-31:  Dan air yang tercurah.
56-32:  Dan buah-buahan yang banyak.
56-33:  Yang tidak terputus dan tidak terlarang.
56-34:  Dan hamparan yang ditinggikan.
56-35:  Sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan mereka (bidadari) dengan kejadian (istimewa).
56-36:  Dan Kami (Allah) jadikan mereka sentiasa perawan.
56-37:  Penuh kasih sayang lagi sebaya.
56-38:  Untuk golongan kanan.
56-39:  Segolongan besar daripada orang yang terdahulu.
56-40:  Dan segolongan besar pula daripada orang yang kemudian.
56-41:  Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
56-42:  Dalam angin panas dan air panas.
56-43:  Dan naungan daripada asap yang hitam.
56-44:  Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
56-45:  Sesungguhnya mereka sebelum itu dalam kemewahan.
56-46:  Dan mereka berterusan atas dosa yang besar.
56-47:  Dan mereka mengatakan: "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?”
56-48:  “Atau apakah bapa-bapa kami yang terdahulu?"
56-49:  Katakanlah: "Sesungguhnya orang yang terdahulu dan orang yang terkemudian.”
56-50:  Sesungguhnya akan dikumpulkan di waktu hari yang termaklum (ditentukan).
56-51:  Kemudian sesungguhnya kamu wahai orang yang sesat lagi mendustakan.
56-52:  Pasti akan memakan daripada pohon zaqqum.
56-53:  Dan akan memenuhi perut kamu dengannya.
56-54:  Maka akan meminum air yang sangat panas.
56-55:  Maka akan meminum (seperti) minumnya unta.
56-56:  Itulah hidangan untuk mereka pada hari al-din (pembalasan).
56-57:  Kami (Allah) telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?
56-58:  Maka apakah kamu perhatikan nuthfah (air mani) yang kamu pancarkan.
56-59:  Adakah kamu yang menciptakannya, atau Kami (Allah) yang menciptakannya?
56-60:  Kami (Allah) menentukan kematian antara kamu, dan Kami (Allah) tidak dapat dikalahkan.
56-61:  Untuk menggantikan kamu dengan orang yang seperti kamu, dan menciptakan kamu dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
56-62:  Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil peringatan?
56-63:  Maka apakah kamu perhatikan apa yang kamu tanam?
56-64:  Adakah kamu yang menumbuhkannya atau Kami (Allah) yang menumbuhkannya?
56-65:  Kalau Kami (Allah) kehendaki, nescaya Kami (Allah) jadikannya kering, maka jadilah kamu tercengang-cengang.
56-66:  (Sambil berkata): "Sesungguhnya kami menanggung hutang.”
56-67:  “Bahkan kami tidak mendapat hasil apa-apa."
56-68:  Maka adakah kamu perhatikan air yang kamu minum?
56-69:  Adakah kamu yang menurunkannya dari awan atau Kami (Allah) yang menurunkan?
56-70:  Kalau Kami (Allah) kehendaki, nescaya Kami (Allah) jadikannya masin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
56-71:  Maka adakah kamu perhatikan api yang kamu?
56-72:  Adakah kamu yang menumbuhkan kayu itu atau Kami (Allah) yang menjadikan?
56-73:  Kami (Allah) menjadikannya peringatan dan kesenangan bagi musafir.
56-74:  Maka bertasbihlah dengan nama Rab (Tuhan) engkau al-‘Adzim (Yang Maha Besar).
56-75:  Maka Aku (Allah) bersumpah dengan tempat peredaran bintang-bintang.
56-76:  Dan sesungguhnya ia itu kalau kamu mengetahui, adalah sumpah yang besar.
56-77:  Sesungguhnya ia adalah al-Qur’an mulia.
56-78:  Dalam kitab yang terpelihara.
56-79:  Tidak menyentuhnya kecuali orang yang disucikan.
56-80:  Diturunkan daripada Rab (Tuhan) sekalian alam. 
56-81:  Maka apakah dengan berita ini kamu memandang enteng?
56-82: Kamu menjadikan rezeki kamu dengan mendustakan itu?
56-83:  Maka mengapa tidak, tatkala sampai di kerongkong?
56-84:  Dan kamu ketika itu melihat?
56-85:  Dan Kami (Allah) lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat.
56-86:  Maka mengapa tidak, jika kamu tidak dikuasai?
56-87:  Kamu mengembalikannya jika kamu adalah orang yang benar?
56-88:  Maka adapun jika dia (orang yang mati) daripada muqarrabin (orang yang didekatkan).
56-89:  Maka kesenangan, dan kepuasan serta syurga Na’im (kenikmatan).
56-90:  Dan adapun jika dia daripada golongan kanan.
56-91:  Maka keselamatan bagi kamu yang daripada golongan kanan.
56-92:  Dan adapun jika dia daripada orang yang mendustakan lagi sesat.
56-93:  Maka hidangan air yang mendidih.
56-94:  Dan dimasukkan ke dalam Neraka Jahim.
56-95:  Sesungguhnya ini adalah suatu “haqqul-yaqin” (keyakinan yang sebenarnya).
56-96:  Maka bertasbihlah dengan nama Rab (Tuhan) engkau al-‘Adzim (Yang Maha Besar).
  
Sabda Rasulullah s.a.w.: “Sesiapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.”

Sabda Rasulullah s.a.w. : “Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya. (Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a.)

Sabda Rasulullah s.a.w. : “Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady)

Sabda Rasulullah s.a.w. : “Barang siapa yang membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”

Menurut fatwa sebahagian Ulama’ katanya: “Barangsiapa membaca surah Al-Waqi’ah pada setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir terus dari pelbagai penjuru serta berkah pula.”

Surah Al-Waqi’ah adalah surah yang ke -56 di dalam Al-Quran, terletak pada juzuk ke 27 dan terdiri dari 96 ayat. Dinamakan Al-Waqi’ah kerana di ambil dari lafal Al-Waqi’ah yang terdapat pada ayat pertama surah ini, yang ertinya kiamat. Di dalam surah Al-Waqi’ah ini menerangkan tentang hari kiamat, balasan yang diterima oleh orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Diterangkan pula penciptaan manusia, tumbuh-tumbuhan, dan api, sebagai bukti kekuasaan Allah dan adanya hari berbangkit.

Di dalam surah Al-Waqi’ah terkandung beberapa khasiat, antara lain:

* Bila orang membiasakan membaca surah ini setiap malam satu kali, maka dia dijauhkan dari kemiskinan selamanya.

* Bila di baca 14 kali setiap selesai solat Asar, maka orang yang membacanya itu akan memperoleh kekayaan yang berlimpah ruah.

* Jika di baca surah ini sebanyak 41 kali dalam satu majlis (sekali duduk), insyaAllah di tunaikan segala hajatnya khususnya yang berkaitan dengan rezeki.

* Supaya menjadi orang yang kaya sentiasa bersyukur, amalkan membaca surah ini sebanyak 3 kali selepas solat subuh dan 3 kali selepas solat Isya’. InsyaAllah tidak akan berlalu masa setahun itu melainkan ia akan di jadikan seorang yang hartawan lagi dermawan.

* Amalan orang-orang sufi, supaya dilimpahkan rezeki. Hendaklah berpuasa selama seminggu bermula pada hari Jumaat. Setiap selepas solat fardhu bacalah Surah Al-Waqi’ah ini sebanyak 25 kali sehinggalah sampai pada malam Jumaat berikutnya; pada malam Jumaat berikutnya itu, selepas solat Maghrib bacalah surah ini sebanyak 25 kali, selepas solat Isya’ bacalah surah ini sebanyak 125 kali diikuti dengan selawat keatas Nabi sebanyak 1000 kali. Setelah selesai, hendaklah ia memperbanyakkan sedekah. Kemudian amalkanlah surah ini sekali pada waktu pagi dan petang. Insya’Allah berhasil.

* Surah ini jika dibaca disisi mayat atau orang yang sedang nazak, insyaAllah di permudahkan untuk roh keluar dari jasadnya. Jika dibaca disisi orang sakit, diringankan kesakitannya. Jika di tulis, kemudian dipakaikan kepada orang yang hendak bersalin, InsyaAllah segera melahirkan dengan mudah. Boleh juga dibaca disisi orang yang hendak bersalin sebagai selusuh.

Menurut As’Syeikh Abi’l Abbas katanya

* Bila hendak mengamalkan surah Al-Waqi’ah ini, terlebih dahulu berpuasa selama 7 hari, di mulai pada hari Jumaat berakhir pada hari Khamis. Puasanya “tidak memakan sesuatu yang bernyawa / tidak makan ikan, daging, segala haiwan, hanya makan sayur-sayuran sahaja.

* Dalam 7 hari itu, sesudah solat fardhu, membaca surah Al-Waqi’ah sebanyak 25 kali. Apabila bacaan tersebut di mulai setelah solat fardhu Subuh pada hari Jumaat pertama, maka diakhirilah pembacaan Al-Waqi’ah itu pada setelah fardhu Isya’ pada Jumaat berikutnya.

* Pada malam Jumaat terakhir ini hendaklah membaca surah Al-Waqi’ah sebanyak 125 kali kemudian selawat 1000 kali.

Insya’Allah, dengan mengamalkan seperti berikut, ia akan menjadi orang kaya.

Wasallam.